Minggu, 03 November 2013

Tugas Sofskil

BAB 5 MANUSIA DAN KEINDAHAN 

  1. A. KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas pandangannnya, sesuai dengan perkembangan teknologi, sosial, dan budaya, bisa dikatakan keindahan merupakan bagian hidup manusia. Dan tidak dapat dipisahkan kapan pun, siapa pun, dan dimana punsaja dapat menikmati keindahan.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti  tidak indah.
Keindahan juga universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

  1. APAKAH KEINDAHAN ITU?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubunkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Jadi sulit bagi kita jika berbicara mengenai keindahan. Keindahan hanyalah suatu konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian dan lain-lain.
Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa Inggris sering digunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja. Di samping ini terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
a)      Keindahan dalam arti yang luas
b)      Keindahan dalam arti estetis murni
c)       Keindahan dalam arti terbatas dalam hubunganya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Tetapi Bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya ‘synmmetria’ untuk keindahan berdasarkan pengelitahan (misalnya pada karya pahat dan arsitektur) dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi:
+ keindahan seni
+ keindahan alam
+ keindahan moral
+ keindahan intelektual

Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dan seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedangkan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan pengelihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Dari ciri itu dapat diambil kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Anda pula yang berpendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan sipengamat.
Ternyata untuk menjawab “apakah itu keindahan?” banayak sekali jawabannya. Karena dalam estetika modern orang lebih suka berbicara tentang seni dan pengalaman estetik, karena ini bukan pengalaman abstrak melainkan gejala konkret yang dapat ditelaah dengan pengamatan secara empirik dan penguraian yang sistimatik.

  1.  NILAI ESTETIK
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti hal seperti halnya nilai moral, nilai ekonomik, niali pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nial estetik.
Masalahnya sekarang ialah : apakah nilai estetik itu? Dalam bidang filsafat, istilah nilai seringkali dipaki sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhagaan (worth) atau kebaikan (goodness).
Menurut kamus itu selanjutnya nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapat pada suatu benda sampai terbukti ketakbenaraannya.
Tentang nilai itu ada yang membedaan antara nilai subyektif dan nilai obyektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakataan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuat hal lainnya (instrumental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Tarian itu merupakan nilai eksrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan oleh tairan itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik.
  1. KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstensi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ektansi adlah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini  dihubungkan dengan bentuk diluar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat, mendengar.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakaan keindahan, sedangkan ekstansi itu merupakan faktor pendorong untuk mencitakan keindahan, sedangkan ekstansi itu merupakan faktor pendorng untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena drajat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.

  1. APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN?
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar , tidak berlebihan tidak pula kurang. Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan.

(1)    Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kmanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, derajat wanita lebih rendah dari derajat laki-laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah.

(2)    Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuan seksual ni dipenuhinya tanpa memikirkan hukum agama dan moral masyarakat.

(3)    Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan tuhan.

  1. KEINDAHAN MENURUT PANDANGAN ROMANTIK
Dalam buku AN Essay On Man (1954), Ems Cassirer mengatakan bawa arti keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romantik John Keats (1795-1821) sebagai peganagan. Dalam Endymion dia berkata :
A thing of beauty is a koy forever
Its lovelineess iscreases; it will never pass into nothingness
Dia mengatakan, bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-selamanya, kemolekannya bertambah dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan. Dari sini kita mengetahui bahwa keindahan hanyalah sebuah konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk.
Selanjutnya Keats membedakan antara orang biasa dan seniman, dan antara seniman biasa dan seniman yang baik yang dapat mencipta sesuatu yang indah menurut dia. Pada suatu kesempatan ia melihat lukisan “Death on the Pale Horse”, karya pelukis West misalnya, yaitu mengenai seseorang yang mati diatas kuda yang pucat, dia langsung berpendapat bawa West bukanlah seniman yang baik. Menurut Keats, west tidak mempunyai cukup negative capability.
Pada hakekatnya negative capability adalah suatu proses. Keraguan, ketidaktentuan dan misteri adalah suatu proses. Proses inilah yang membuat seseorang menjadi kreatif. Orang yang tidak mempunyai negative capbility tidak akan kreatif, karena segala sesuatu baginya sudah jelas, tidak menimbulkan keraguan dan tidak merupakan misteri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar