Rabu, 24 Juni 2015

tugas softskill complaint letter

Bekasi, 20th June 2015

Putro Corporation
Jakarta

Dear Sir,

We refer to our order on 300
We have taken delivery ot the goods which arrived on PT Jaya Raya. Thank you for the promth delivery of the order. The goods are correct and in good condition except for one crate numbered 30.
When we opened crate 30, we found that it contained porcelain which we had not ardered. We presume that a mistake has been made in assimbling the order crate 30 should have contained cutlery.
As we need the articles we ordered to complete our range of cutlery. Please make anrrangements to dispatch the missing items at once.
We attach a lis of what should have been in crate 30. Please check this with our order and your copy of the invoice.
In the meantime, we are holding case 30 at your disposal. Please telex us to let us know what to do with it.
Yours Faithfully,

Setya putro

Rabu, 15 April 2015

Application Letter




Nama    : Setya Putro
Kelas     : 4EA21





April 2, 2015



Dear
Personnel Director
PT. Segar Bugar
Jl. Hayam Wuruk Raya No. 2
Jakarta

Dear Personnel Director:
I am graduate student in computer science at Gunadarma University, and i will be awarded an M.S. degree in June 2012. I am currently looking for a position related to database/graphics package design in the research and development department of a major company.
Before coming to Gunadarma University, I designed, supervised, and completed a CAD system. The function covers vector, character and curve generation, windowing, shading, and transformations.
At Gunadarma University, my research work involves complication of relational queries into network DML. To enhance my background, I have taken some courses in computer graphics and database, and i have experience in and an understanding of the design of database. With this strong background, i certainly believe that i am competent to meet challenging taks and can make a good contribution to your company.
Enclosed is my resume, which indicates in some detail my training and experience. I sincerely hope that my qualifications are of interest to you and that an interview might be arranged at your convinence.
Thank you for your consideration. I look foward to hearing from you soon.




   Sincerely yours,


      Setya Putro

Letter Of Order




Nama     : Setya Putro
Kelas      : 4EA21




PT. PUTRO JAYA
Jalan Raya Perjuangan No.11
Pulo Gadung Jakarta Timur
Telp. (021) 8200213 Fax. (021) 8200214



April 9, 2015


Mr. Joko Sembiring
DAMAI ELECTRONIC
Jalan Kembangan No. 33
Jakarta Barat

Dear sir,

            Thank you for your offering letter dated on April 7, 2015. We have read learn it. We are interested to order some product in your company, with the following specifications and price:

NO
Product Name
Trade Mark
Amount
Price
Total Amount
1.
Netbook
Apple
3
Rp 5.000.000,00
Rp 15.000.000,00
2.
Laptop
Toshiba
2
Rp 4.000.000,00
Rp 8.000.000,00
3.
Printer
Cannon
5
Rp 400.000,00
Rp 2.000.000,00
4.
LCD
Toshiba
2
Rp 5.000.000,00
Rp 10.000.000,00


            We hope that our order arrived no later than a week after the letter is received. The payment will be sent after we received our order.
           
            Thank you for your attention and cooperation.






    Sincerely,                                                                                                        Yours



Lokeswara, ST                                                                                         Singgit Nanggung
    (Manager)                                                                                                    (Marketing)

Rabu, 08 April 2015

Tugas Softskil B.inggris Bisnis

Application Letters



Setya Putro
Jln. Piano No. 3
Bekasi

To : Resources Department Manager
PT. Sejahtera
Jl. Jakarta residence No. 17
Jakarta

Dear Sir,
I wish to apply for the possition of Accounting Staff that was advertised on Jakarta Pos News, January 12, 2015.
I have over two year experience as an Accounting with PT. Jaya Abadi. My Computer skills are very good, and i have an excellent record as a reliable, productive employee.
I am looking new challenges and the possition of Accounting Staff sound the perfect opportunity. Your organization has an enviable record innovation financial, and an excellent reputation as an employer, making the possition even more attractive.
I sincerely hope that my qualifications are interested to you and i am available for interview at your convenience.


Sincerely Yours,


Setya Putro

Senin, 29 Desember 2014

Good Corporate Governance

Good Corporate Governance

Good Corporate Governance pada dasarnya merupakan suatu sistem (input, Proses, output)  dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. Good Corporate Gorvernance dimasukkan untuk mengatur hubungan - hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalahan kesalahan signifikan dalam strategi perusahaan dan untuk memastikan bahwa kesalahan kesalahan yang terjadi dapat di perbaiki dengan segera. Pengertian ini dikutip dari buku Good Corporate Governance pada badan usaha manufaktur, perbankan dan jasa keuangan lainnya (2008:36) Rogers W’ O Okot Uma dari common wealt secrtariat london (ndraha 2003:629) mendefinisikan Good Governance sebagai, “compressing the prossesing and structure guides political and sosial economic relationship, with patricular reference to commitment to democratic values, norms and honest business” atau mempersingkat proses struktur yang mengatur hubungan ekonomi, sosial dan politis dengan acuan tertentu untuk memenuhi nilai nilai demokratis, norma norma dan bisnis yang sehat.
Tim GCG BPKP mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai suatu komitmen, aturan main serta praktik penyelenggaraan bisnis secara sehat dan beretika.
Dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor: Kep-117/M-Mbu/2002 tentang penerapan praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dijelaskan bahwa, Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka penjang dengan memperhatikan stakeholder lainnya berlandaskan peraturan,perundangan dan etika. Dari pengertian diatas terdapat berapa hal penting yang terkandung dalam Good Corporate Governance, antara lain adalah:
1.           Efektivitas yang bersumber dari budaya perusahaan, etika, nilai, sistem, proses bisnis, kebijakan dan struktur organisasi perusahaan yang bertujuan untuk mendukung dan mendorong pengembangan perusahaan, pengelolaan sumber daya dan resiko secara lebih efektif dan efisien, pertanggungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya.

2.           Seperangkat prinsip, kebijakan manajemen perusahaan yang diterapkan bagi terwujudnya operasional perusahaan yang efisien, efektif dan profitable dalam menjalakan organisasi dan bisnis perusahaan untuk mencapai sasaran strategis yang memenuhi prinsip prinsip praktek bisnis yang baik dan penerapannya sesuai dengan peraturanyang berlaku, peduli terhadap lingkungan dan dilandasi oleh nilai nilai sosial budaya yang tinggi.

3.           Seperangkat peraturan dan sistem yang mengarah kepada pengendalian perusahaan bagi penciptaan pertambahan nilai bagi pihak pemegang kepentingan (pemerintah, pemegang saham, pimpinan perusahaan dan karyawan) dan bagi perusahaan itu sendiri.

Menurut Kartiwa (2004:7.8) terdapat dua prespektif tentang Good Corporate Governance yaitu:
a.       Prespektif yang memandang Corporate Governance sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan.
b.      2 Prespektif yang lain Good Corporate Governance menekankan pentingnya pemenuhan tanggung jawab badan usaha sebagai entinitas bisnis dalam masyarakat dan stakeholders.

Contoh kasus :

Bank BNI
·         Profil Singkat Bank BNI
Bank BNI didirikan pada tahun 1946. Perusahaan publik ini mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Bank BNI merupakan bank terbesar nomor 3 di Indonesia setelah Bank Mandiri dan BCA dengan total aset pada tahun 2003 sebesar IDR. 131,49 triliun.
Visi : Menjadi Bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja
Misi : Memaksimalkan stakeholder value dengan menyediakan solusi keuangan yang fokus pada segmen pasar korporasi, komersial dan consumer




·         Budaya Perusahaan
a.       BNI adalah bank umum berstatus perusahaan publik.
b.      BNI berorientasi kepada pasar dan pembangunan nasional.
c.       BNI secara terus menerus membina hubungan yang saling menguntungkan dengan nasabah dan mitra usaha.
d.      BNI mengakui peranan dan menghargai kepentingan pegawai.
e.       BNI mengupayakan terciptanya semangat kebersamaan agar pegawai melaksanakan tugas dan kewajiban secara profesional.

·         Ringkasan Kasus
Awal terbongkarnya kasus menghebohkan ini tatkala BNI melakukan audit internal pada bulan Agustus 2003. Dari audit itu diketahui bahwa ada posisi euro yang gila gila besarnya, senilai 52 juta euro. Pergerakan posisi euro dalam jumlah besar mencurigakan karena peredaran euro di Indonesia terbatas dan kinerja euro yang sedang baik pada saat itu. Dari audit akhirnya diketahui ada pembukaan L/C yang amat besar dan negara bakal rugi lebih satu triliun rupiah.

Penjelasan mengenai L/C fiktif BNI tersebut adalah sebagai berikut :
§  Waktu kejadian : Juli 2002 s/d Agustus 2003
§  Opening Bank : Rosbank Switzerland, Dubai Bank Kenya Ltd, The Wall Street Banking Corp, dan Middle East Bank Kenya Ltd.
§  Total Nilai L/C : USD.166,79 juta & EUR 56,77 juta atau sekitar Rp. 1,7 trilyun
§  Beneficiary/Penerima L/C : 11 perusahaan dibawah Gramarindo Group dan
2 perusahaan dibawah Petindo Group.
§  Barang Ekspor : Pasir Kuarsa dan Minyak Residu
§  Tujuan Ekspor : Congo dan Kenya
§  Skim : Usance L/C






·         Kronologi :
a)      Bank BNI Cabang Kebayoran Baru menerima 156 buah L/C dengan Issuing Bank : Rosbank Switzerland, Dubai Bank Kenya Ltd, The Wall Street Banking Corp, dan Middle East Bank Kenya Ltd. Oleh karena BNI belum mempunyai hubungan koresponden langsung dengan sebagian bank tersebut di atas, mereka memakai bank mediator yaitu American Express Bank dan Standard Chartered Bank.
b)      Beneficiary mengajukan permohonan diskonto wesel ekspor berjangka (kredit ekspor) atas L/C-L/C tersebut di atas kepada BNI dan disetujui oleh pihak BNI. Gramarindo Group menerima Rp 1,6 trilyun dan Petindo Group menerima Rp 105 milyar.
c)      Setelah beberapa tagihan tersebut jatuh tempo, Opening Bank tidak bisa membayar kepada BNI dan nasabahpun tidak bisa mengembalikan hasil ekspor yang sudah dicairkan sebelumnya.
d)     Setelah diusut pihak kepolisian, ternyata kegiatan ekspor tersebut tidak pernah terjadi.
e)      Gramarindo Group telah mengembalikan sebesar Rp 542 milyar, sisanya (Rp 1.2 trilyun) merupakan potensi kerugian BNI.

Dalam menanggapi kasus ini manajemen Bank BNI mengatakan bahwa tidak ada ekspor fiktif dan belum ada kerugian, tetapi yang ada hanya potensi kerugian (potential losses). Pertanyaannya adalah apakah mungkin kerugian sebesar itu terjadi tanpa ekspor fiktif ? Minimnya informasi mengenai sistem pembayaran perdagangan internasional melalui letter of credit (L/C) menimbulkan semakin banyaknya pertanyaan mengenai kasus pembobolan Bank BNI.

·         Solusi
Sistem dan prosedur pengamanan transaksi L/C, khususnya di bank-bank BUMN, termasuk Bank BNI, cukup baik karena telah dibangun dan disempurnakan selama bertahun tahun, antara lain berdasarkan pengalaman pengalaman pahit masa lampau.
Akan tetapi, sistem pengamanan yang baik saja tidak cukup. Masih diperlukan sikap dari para petugasnya. Sekalipun sistem pengamanan sudah demikian baik, tetapi apabila para petugas bank sengaja melanggar sistem dan prosedur dengan tujuan yang tidak baik, bank akan kebobolan juga. Bank selalu dihadapkan pada pilihan dilematis antara pengamanan dan pelayanan kepada nasabah. Pengamanan yang terlalu ketat akan menghasilkan pelayanan yang mengecewakan nasabah. Sebaliknya, pelayanan yang dirasakan sangat memuaskan nasabah akan mengorbankan sistem pengamanan. Menghadapi dilema ini, bank harus bijak dan mampu membangun prosedur kerja yang tetap dapat menjamin keamanan, namun pelayanan bank memuaskan bagi nasabah.
Dari penelitian, ternyata transaksi dalam kasus Bank BNI ini merupakan transaksi bermasalah dengan indikasi transaksi tersebut dilakukan tanpa mengikuti ketentuan intern Bank BNI. Transaksi L/C kedua grup usaha yang menjadi beneficiary telah dinegosiasikan oleh Bank BNI Kebayoran Baru dengan diskonto tanpa didahului adanya akseptasi dari bank penerbit.
Di samping itu, dokumen dokumen L/C mengandung penyimpangan dan negosiasi L/C dilakukan tanpa kelengkapan dokumen. Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh kantor besar Bank BNI, para eksportir, yaitu perusahaan perusahaan yang termasuk Gramarindo Group dan Petindo Group ternyata telah melakukan ekspor fiktif.
Hal ini terungkap antara lain dari hasil verifikasi kepada Pejabat Bea Cukai cabang Belitung menyangkut Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Gramarindo Group, Pejabat Bea Cukai cabang Belitung menyatakan bahwa PEB tersebut palsu.
Sementara itu pula, penyelesaian pembayaran hasil transaksi ekspor (proceed) dari beberapa slip L/C tersebut yang telah dinegosiasikan dilakukan bukan oleh bank pembuka L/C (issuing bank), melainkan dilakukan oleh para eksportir sendiri dengan cara melakukan penyetoran atau melalui pendebetan rekening para eksportir tersebut.
Sebagaimana diketahui, atas laporan kantor besar Bank BNI pada tanggal 30 September 2003, pihak kepolisian telah menahan pegawai Bank BNI Kebayoran Baru yang terlibat, yaitu Koesadiyuwono (mantan pemimpin cabang Bank BNI Kebayoran Baru) dan Edi Santoso (mantan Customer Service Manager Luar Negeri cabang Bank BNI Kebayoran Baru).


Sumber :
http://myblog-heru.blogspot.com/2012/10/pengertian-good-corporate-governance.html